Tuesday 14 February 2017

Harga secangkir kopi pemberontak

Kopi dan tagihan
Ilustrasi dari Google image
Modal
Sebelum menganalisa lebih jauh mengenai margin keuntungan berjualan kopi ada baiknya kita rinci terlebih dahulu modal bergerak yang dibutuhkan.
Ya betul...biji kopi, gula, syrup, dan listrik, sementara modal tetap tidak kita masukan karena bertindak sebagai aset.

Kita berasumsi bahwa biji kopi yang hendak kita olah dan jual kembali adalah biji kopi yang telah diroasting. Saat ini di pasaran harga biji kopi roastingan berkisar antara Rp. 130.000 - Rp. 150.000 per Kg dan dapat menghasilkan kurang lebih 100 cup.

Menentukan harga jual
Jika melihat dari data diatas, maka nilai / modal satu cangkir kopi adalah Rp. 150.000 / 100 cup yaitu Rp. 1.500 / cup dan ditambah lain-lain sehingga menjadi Rp. 3.000 / cup.
Sudah jelas bukan? sekarang berapa harga yang hendak kita jual ke konsumen? tentunya tergantung situasi dan pasar saat ini.

Jika kemudian saya diminta menentukan harga, nilai Rp. 8.000 - Rp. 10.000 / cup adalah nilai dengan margin keuntungan yang cukup dan tentu saja nilai ini dapat dijangkau masyarakat menengah kebawah yang juga punya hak menikmati kopi nusantara yang beraneka ragam.

Kapan balik modal?
Ini adalah pertanyaan klasik yang dihadapi setiap pengusaha saat mulai merintis usahanya, sama halnya dengan saya yang harus menghadapi pertanyaan serupa.
1. Pekerjaan ini adalah hobi dan saya tidak memikirkan waktu kapan akan menyudahinya, sehingga urusan kapan balik modal mungkin akan sedikit terlupakan.
2. Price vs Volume...ya, cafe-cafe besar dengan harga secangkir kopi yang mahal akan mengejar harga sedangkan cafe sederhana dengan harga yang realistis akan berlomba-lomba mengejar volume.


Masyarakat penikmat kopi
Ilustrasi dari google image
Kesimpulan
Walau kadang merasa geli mendengar harga secangkir kopi yang dihargai mahal oleh cafe-cafe besar tapi saya masih berpikiran positif mungkin karena biaya sewa tempat yang mahal, gaji karyawan dan sepaket hiburan didalamnya.
Harga kopi yang realistis dan berada ditengah antara warkop kopi sachet dan cafe besar merupakan peluang yang mungkin akan di"benci" oleh kedua pangsa pasar tersebut, tapi inilah peluang selain mengedukasi masyarakat yang belum mengenal kopi negeri sendiri dengan paduan metode brewing yang benar dan bervariasi selanjutnya kami siap dicap sebagai coffee shop "PEMBERONTAK".

Salam

No comments: